PUTRA BNI 46 TUTUP PUTARAN PERTAMA DENGAN SUSAH PAYAH
PUTRA BNI 46 TUTUP PUTARAN PERTAMA DENGAN SUSAH PAYAH
BANDUNG – Tim putra Jakarta BNI 46 menutup putaran pertama dengan susah payah. Tim asuhan Samsul Jais itu harus bermain lima set dan unggul atas tim pendatang baru Jakarta Garuda dengan skor 3-0 (23-25, 24-25, 27-25, 25-18, 15-11) pada hari terakhir seri ketiga putaran pertama Proliga 2019 di GOR C-Tra Arena, Bandung, Minggu (23/12). Laga ini menjadi kemenangan kedua BNI 46 dari lima kali laga di putaran pertama.
Pada laga yang disaksikan sekitar 3.000 penonton itu, kedua tim langsung menunjukkan permainan ketat, bahkan keduanya menyamakan skor 3-3, 8-8. Namun Jakarta Garuda berhasil mengembangkan permainan sehingga mampu memimpin 22-20, bahkan dengan mudah set pertama jadi milik Mahendra Rikha Buana dan kawan-kawan, 25-23.
Set kedua Jakarta BNI 46 berhasil memimpin permainan hingga 15-13, namun meski ketinggalan anak asuh Eko Waluyo itu mampu mengakhiri dengan kemenangan 26-24.
Memasuki set ketiga pertandingan berlangsung sengit. Meski begitu Jakarta Garuda berhasil memimpin pertandingan, walaupun Aji Maulana dan kawan-kawan membalikkan keadaan dan mengamankan set 27-25. Set keempat dengan mudah jatuh ke tangan Jakarta BNI 46, dengan skor jauh 25-18 dan menutup set kelima 15-11.
“Hasil pertandingan memang begitu ketat, kalau saya bilang masalah teknis saya kira semua tahu, seperti apa pemain BNI 46, tapi kembali permasalahannya menyatukan bintang itu kita sama-sama tahu bagaimana. Tapi dari awal pertandingan kita evaluasi, kita indentifikasi dan kita implementasikan, memang kelihatan semakin kesini. Tim ini yang pertama bisa main lepas dari tekanan saja itu dulu, tim ini masalahnya hanya dibola pertama, makannya saya tadi masukkan Eko karena saya ingin kontribusi bola pertama lebih bagus, dan itu bisa terjadi,” ujar Pelatih Jakarta BNI, Samsul Jais usai pertandingan.
“Pemain Garuda, pemain yang mainnya nothing to lose mereka main, kalau mereka kalah iya lawan senior, tapi kalau menang mereka istimewa, dengan lepas mereka main sehingga mereka mampu mengembangkan permainan individu dengan baik. Bahkan jika mereka bisa melepas mentalnya mereka bisa bermain dengan skill bagus seperti itu, pasti bagus. Saya yakin bahwa semua tim pasti evaluasi diri, begitu juga dengan kami, yang penting kita harus kerja keras dan mudah-mudahan kita bisa masuk empat besar, dan putaran kedua pertarungan dari semua tim akan berlangsung ketat,” tambahnya.
Sementara itu, pelatih Jakarta Garuda, Eko Waluyo mengaku jika memang di set pertama dan kedua mereka unggul, karena lawan belum menemukan pola permainan. Namun setelah set ketiga hingga lima lawan lebih bermain safety dan tidak menggunakan power tapi lebih kepada taktis.
“Kita memang unggul diawal karena lawan belum membaca permainan kita, tapi setelah itu mereka mulai bisa membaca, mereka tidak main power lagi, tapi lebih main taktis, mereka main sevty dan kita yang sedikit kelabakan. Dipertandingan seperti ini pengalaman memang sangat diperlukan untuk mereka, dan dilihat tadi BNI sendiri di set ketiga hingga lima sedikit sekali main power tapi sudah mulai berfikir dan lebih bermain taktis, jadi anak-anak agak kesulitan membaca kesitu,” kata Eko Waluyo.
“Anak-anak mulai berkembang, bahkan menjalankan juga sesuai intruksi, hanya saja masalah finisihing touch masih takut-takut dan belum bisa lepas. Sehingga diputaran kedua nanti kita akan manfaatkan waktu istirahat dua minggu ini dengan latihan di finishing touchnya dan tentu bagaimana penyelesaiannya,” tuntas Eko.(*)