Surabaya Bhayangkara Samator Libas Bank Sumses 3-0
Surabaya Bhayangkara Samator Libas Bank Sumses 3-0
Tim bola voli putra Surabaya Bhayangkara Samator (SBS) berhasil mengalahkan Palembang Bank Sumsel Babel dalam laga perdana di Gelanggang Olahraga Amongraga (GOR), Yogyakarta, (7/12/2018). Samator menang 3-0 (25-22, 25-16, 25-17) atas Bank Sumsel.
Surabaya Bhayangkara Samator memulai pertandingan dengan cukup alot, serangan terus dilayangkan oleh pemain Rendy Tamamilang, dari Bank Sumsel banyak terjadi kesalahan sendiri, dari serve yang tidak lewat dan pertahanan yang tidak rapat. Karena kesalahan-kesalahan itu membuat Surabaya Bhayangkara Samator mengambil kesempatan untuk menambah poin hingga set pertama berhasil diamankan 25-22.
Memasuki set kedua dan ketiga Bank Sumsel tak mampu mengembangkan permainan hingga harus tunduk dengan skor tertinggal jauh 25-16, 25-17. Sehingga dengan ini juara bertahan mampu melibas lawan, bahkan terlihat juga pemain asal Kuba dari tim Sumsel Alfredo Zequeira Cairo terlihat emosi karena beberapa kali smas yang dilakukan gagal mematikan lawan.
Kemenangan Samator sendiri dinilai cukup memuaskan bagi Pelatih Surabaya Bhayangkara Samator Ibarsjah Djanu Tjahjono mengatakan bahwa anak asuhnya mampu mengembangkan permainan dari serangan balik yang dilakukan oleh lawan.
“Untuk perdana ya harus menang, karena untuk menciptakan poin diputaran pertama ini. Maksimal kita cari poin yang banyak, pertama untuk hari ini servis dari tim kami 70 persen berhasil, biarpun lawan bisa mengambil,“ ujar Ibarsjah Djanu di GOR Amongrogo, Yogyakarta.
“Kegagalan receive kita sedikit gagal karena servis sana kurang menyerang, akhirnya kita berkembang di bola pertama. Evaluasi istirahat saja untuk dulu untuk anak-anak, dan target kita bisa mengamankan dulu di final four,” tambahnya.
Sementara untuk Pelatih Palembang Bank SumselBabel Pascal Wilmar mengaku bahwa memang anak asuhnya bermain dibawah tekanan, sehingga tidak mampu mengembangkan permainan sama sekali. Mengenai harapan untuk bisa mengulang laga final musim lalu pun ada dalam benaknya, namun hal itu bisa dilakukan ketika sudah melihat hasil dari evaluasi terlebih dahulu.
“Mainnya saya lihat lebih pada di bawah perform. Karena mental ya saya rasa. Karena biasanya latihan bagus, tapi kalau masalah mental kita tidak bisa ngomong ya, karena itu masalah diri sendiri,” kata Wilmar.
“Nanti kan pasti pulang ada statistik, kita evaluasi apa yang kurang, kita benahi untuk lawan BNI. Masalah receive yang masih kurang. Kalau bisa masuk empat besar dulu, nanti ada libur dua minggu kita benahi, dan saya berharap bisa begitu ya tapi tetap kita evaluasi juga,” tuntasnya.